Senin, 28 Desember 2015

Wisata Bunga di Kebun Begonia




Siapa yang tidak tahu daerah Lembang. Lembang terkenal dengan banyaknya destinasi untuk berwisata dengan keluarga dan teman. Beberapa tempat yang terkenal yaitu Floating Market, D’Ranch, Gn Tangkuban Perahu, Farm house, Kebun Begonia dan lain-lain. Kebetulan hampir semua tempat wisata tersebut sudah saya jajaki. Nah, sekarang saya mau berbagi cerita tentang cara saya menghabiskan waktu saya di Kebun Begonia, Lembang. Check this out !!
Berawal dari liburan panjang antara saya dan sepupu saya, kami berencana untuk mengunjungi tempat yang sedang naik daun yaitu Kebun Begonia. Tanpa pikir panjang, kami mengendarai sepeda motor dan menuju Kebun Begonia. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 45 menit. Bisa jadi lebih lama jika banyak orang-orang bergerombol menuju lembang untuk menghabiskan liburannya. Sesampainya di Lembang, ada sedikit kebingung karena tidak ada petunjuk arah menuju ke kebun begonia, kami bersiaga sepanjang jl raya lembang. Kemudian, dijalan menuju maribaya sebelah kanan jalan ada tanda tertulis “Kebun Begonia”. Kami langsung ambil parkir dan antri untuk ambil tiket. Harga tiket nya Rp10.000, ada juga harga khusus untuk Pre-Wedding. Nah, kami masuk dari gerbang dan ada pemeriksaan tiket.



Kemudian kami masuk dan disediakan sebuah topi bundar layaknya "petani sedang berkebun" saat kami berjalan masuk. Saya mengambil topi tersebut karena cuaca lumayan terik jadi topi ini juga mampu melindungi kulit saya, managemen kebun begonia cukup perhatian haha. Saat kita masuk disuguhi warna cantik dari berbagai bunga yang disusun rapih. Ada warna merah, ungu, kuning dan lain sebagainya. Saya juga mau spoiler beberapa foto yang saya jepret ketika berada di kebun begonia. 








Ditaman ini ada tempat untuk menumbuhkan bibit-bibit bunga, ada tempat untuk memberi makan kelinci dan menanam kebun sendiri. Spot untuk berfoto-foto tak kalah menakjubkan, layaknya tempat di luar negeri. Luaaarrr biiiiaaaassaaaa ....







Kemudian ada cafe-cafe kecil untuk bersantai dan menyantap makan. Oia ada juga stage untuk kita berfoto dengan ular , hiii saya ga berani jadi ga ada dokumentasinya. Selama berjalan dan berpose di kebon begonia ini saya hampir waktu karena saya sudah 3jam dibawah terik matahari. Mulai lelah dan rasanya cukup cuci mata di kebon begonia untuk hari ini. Nah, untuk teman-teman yang mau ke taman ini harus siap full baterai smartphone dan kamera nya karena sayang banget kalau sampai momen nya terlewatkan. Tempat ini rekomen untuk temen-temen yang mau bawa pasangan maupun keluarga. Oke,,, selamat berlibur. Jadi traveller yang ramah lingkungan ya :)





Read On >>>

Sabtu, 26 Desember 2015

Menghitung Peluang dalam Bisnis

source : google



Saya dengan 4 teman saya mempunyai projek untuk melakukan bisnis. Berawal tahun 2013 dimana kami ikut lomba enterprenuer. Hingga saat ini label produk tersebut terpampang rapih dalam sebuah rencana besar. Yaa... sejauh ini baru rencana. Bagaimana peluang kami mampu merealisasikan rencana tersebut ? Mari kita bermain angka untuk mengetahui peluang tersebut.

Di tahun 2013, saya memiliki ekspektasi kuat tentang brand enterprenuer saya. Kuat disini maksudnya bagus. Jika, ekspektasi = peluang * variabel acak, maka dalam konteks ini saya berpikir bahwa peluang yang saya miliki mendekati 1 karena ketika lomba belum ada brand yang mengusung permasalahan terkait demand and supply sebagai dasar permasalahan ekonomi dan hal ini menjadi point plus untuk brand kami. Kemudian, dengan variabel acak dimana saya memberi angka pada variabel “kerja keras”. Hal ini saya dapatkan karena kami melakukan segala kebutuhan lomba dengan sangat matang dan 100%.  Sehingga saya rasa variabel “kerja keras” tersebut menjadi poin plus lainnya. Dari penjabaran diatas, diketahui bahwa pada akhirnya ekspektasi saya mendekati nilai tinggi ( 1*nilai tinggi). Dengan berbekal ekspektasi dan gambaran demikian, kami maju pada kompetisi yang sudah kami tunggu-tunggu. Hasilnya, fantastik !!! Kami meraih juara 1 lomba enterprenuership tingkat fakultas.

source : google


Kemudian, selanjutnya saya akan menghitung peluang bisnis dari brand saya akan berjalan ditahun selanjutnya. Hmmmm, ada beberapa concern dari saya, mungkin akan saya diskusikan dibawah ini :

Seiring berjalannya waktu, peluang brand saya berjaya terlihat semakin surut. Saya tidak memiliki ekpektasi terlalu tinggi untuk pencapaian selanjutnya karena kami memasuki tahap uji coba manajemen. Ya saya menamai fase ini sebagai Uji Coba Manajemen. Fase dimana orang-orang didalam brand saya dinilai keaktifannya dan loyalitasnya. Peluang brand saya untuk bertahan adalah sekitar 50%. Nilai ini ditaksir dari setengah manajemen memang sudah memiliki kesibukan dan sulit untuk dilakukan komunikasi intens.

Tidak berakhir disitu, kemudian dari segi partnership. Saya sudah kontak bagian percetakan untuk bersiap dengan orderan brand kami. Namun, itu sudah lama sekali. Saya takut kepercayaan dari percetakan terhadap brand kami luntur jadi peluang saya untuk diterima oleh percetakan jika saya menghubungi mereka lagi adalah sekita 70%, karena saya anggap mereka masih mau menerima orderan dengan pertimbangan masih memperhatikan keuntungan.

Selanjutnya modal, saya siap secara modal baik itu mental dan material. saya siap untuk berkomitmen pada brand dalam kacamata mental. Untuk material, saya akan sinkronasi antara cost , alat dan bahan. Setelah saya taksir kisaran peluangnya adalah 80%.

Semua hal yang saya perlukan sudah siap untuk kembali mengepakan sayap pada brand enterpreneur ini yaitu : resource, partnership dan modal. P(Sukses) = P(Resource) dan P(Partnership) dan P(Modal). Sehingga, P(Sukses) = 0.5 x 0.7 x 0.8, maka P(Sukses) = 0.28. Jadi karena peluang saya kecil untuk membangun brand ini saya perlu memperkuat sisi yang kurang atau move on ke brand lain nya. Yaaa itu lah pilihan....

Pelajarannya adalah kita perlu melihat peluang bisnis kita akan tumbuh. Sehingga mengetahui tantangan-tantangan yang ada. Dan mampu bertahan walau adanya kompetisi.


Read On >>>

Selasa, 22 Desember 2015

Selamat Hari Ibu

source : google


===================================================================




Selamat hari ibu, mah :)

masih pada ingetkan lagu "kasih ibu", nyanyi bareng-bareng yuk :

kasih ibu
kepada beta
tak terhingga
sepanjang masa

Hanya memberi
Tak harap kembali
bagai sang surya
menyinari dunia


Kalau kita resapi makna lagu tersebut,ternyata begitu mendalam loh. Betapa sang penulis lagu benar-benar memaknai arti untuk sebuah kata "ibu". Lagu itu mencerminkan tentang besarnya kasih sayang ibu yang tidak terhitung. Sosok seorang Ibu juga tidak berharap apa-apa dari anaknya, bukan harta atau materi lainnya. Mamah pernah berkata "asalkan teteh senang, mamah juga seneng", sayang mamah *)mendadak jadi anak berbakti hehe. Hmmmm... tapi tenang saja walaupun kata-kata itu tak pernah terucap oleh para ibu, itulah yang sebenernya sungguh-sungguh mereka rasakan. Jadi kita harus benar-benar menyayangi ibu kita.Oia, yang tak kalah menarik pada lagu tersebut penulis memberikan efek-efek maja hiperbola dan juga dibuat sepadat mungkin namun tidak mengubah makna sehingga singkat, jelas dan padat.
By the way pada tau kan siapa penulis lagu "kasih ibu". Jadi penulis lagunya adalah SM Mochtar, beliau juga merupakan penulis lagu untuk lagu anak-anak di Indonesia contohnya Burung kenari dan Ibu Guru Kami. Terimakasih bapak yang sudah menciptakan lagu yang begitu indah ini :). Dan terimakasih tuhan telah memberikan ibu peri pelindung untuk saya :)




Read On >>>

Jumat, 04 Desember 2015

Revolusi keuangan di bulan Desember

source : google

Bulan desember sudah tiba, bulan ini merupakan penghujung tahun 2015. Banyak sekali aktivitas dan pembelajaran yang didapatkan bulan-bulan sebelumnya. Namun tidak sampai situ karena masih ada satu bulan yaitu desember yang akan menggenapi tahun 2015. Belum cukup tentunya menikmati tahun 2015 dengan hanya melewatkan begitu saja bulan desember ini.

Saya akan sedikit review  sedikit tentang hal apa saja yang saya sudah dapatkan pada bulan-bulan sebelum bulan desember. Diawal tahun menjadi momentum saya unutk bisa menyelesaikan studi saya di tingkat Sarjana, menjadi seorang sarjana dari jurusan Statistika. Kemudian, alih-alih berencana untuk melanjutkan studi, namun saya melirik lahan pekerjaan untuk saya geluti terlebih dahulu. Sehingga memasukin pertengahan tahun saya sudah berada pada sebuah perusahaan startup untuk mencari ilmu dan juga teman-teman baru. Nah, menjelang akhir tahun ada sedikit kesulitan yang terjadi. Karena saya sudah memegang uang sendiri, saya kurang control terhadap apa yang sudah saya miliki tersebut.


source : google


Hemat ! Hemat ! Hemat ! Itu yang selalu terngiang di kepala saya. Karena bayangkan saja bagaimana masa depan akan cerah kalau kita tidak bisa mengatur “asset” sendiri. Jangan menjadi orang “Besar pasak daripada tiang”. Semoga hanya saya yang mengalami hal ini *amin. Karena saya saja merasa ini seperti penyakit yang menggerogoti hati dan dompet saya :D. Jadi harapan saya dibulan desember sebagai penutup tahun 2015 adalah menjadi pribadi yang lebih hemat dan mampu mengatur “asset” dengan baik.
Dengan tujuan itu, mulai lah beberapa research tentang cara berhemat, nah disini saya akan bagi-bagi tips nya supaya kita bisa coba bareng-bareng. Okeh, simak penjabaran berikut ya :

1.       Alokasikan semua kebutuhan saat gajian tiba
Hal pertama yang mendasar adalah kita harus mengalokasikan semua kebutuhan saat gajian tiba. Kita buat sebuah list pengeluaran apa saja yang kita lakukan untuk satu bulan kedepan dengan demikian maka akan diketahui gambaran keuangan secara bulanan. Oia, jangan lupa untuk selalu memisahkan minimal 10% dari penghasilan untuk ditabung dan 2.5% penghasilan untuk sedekahkan.
Kembali lagi ke list pengeluaran per bulan. Kira-kira kalau saya kebutuhan per bulan sesuai dengan daftar berikut ini :
- Belanja bulanan dan kecantikan (sabun,shampoo, dan kebutuhan cewek lainnya)
- Bayar tagihan kartu kredit (kalau lagi ada tagihan)
- Bayar kosan (sedihnya hidup merantau)
- Biaya makan
- Transfer bulanan untuk mamah
Baru deh kalau ada sisa bisa untuk happy happy ahahah. Mungkin kalau teman-teman ada sedikit perbedaan bisa diotak-atik sendiri usahakan urutkan dari hal paling penting. Boleh deh, mulai bulan desemeber ini dibuat list terus.

2.       Lebih Produktif
Kenapa lebih produktif masuk ke list berhemat ? Bukannya malah buang-buang uang ? Eitss.. yang ini produktif nya berbeda dong. Jadi saya kan punya keahlian untuk analisis data tentunya saya bisa hasilkan pundi-pundi rezeki dari keahlian itu. Jadi produktif untuk cari job diluar kantor bisa jadi pilihan yang tepat untuk menambah uang bulanan. Tenang aja engga Cuma saya yang bisa dapet penghasilan dari yang lain. Temen-temen juga bisa dapet dari keahliannya masing, mulai dari menulis hingga bernyanyi pasti ada yang bisa menghasilkan. Apalagi zaman sekarang sudah banyak situs freelance untuk teman-teman yang emang mau lebih produktif.

3.       Lakukan semua hal yang memang bisa dilakukan sendiri
Beberapa hal yang memang bisa kita lakukan sendiri maka lakukan lah sendiri. Biasanya godaan kalau sedang merantau untuk bekerja adalah laundry. Walaupun tidak seberapa tapi lumayan kan bisa untuk makan sehari uang nya. Yaah,, tapi ini pilihan. Kalau memang mau melakukan dengan bantuan orang lain maka harus menekan anggaran yang lain agar tidak besar pasak daripada tiang.

Nah, begitulah kira-kira rencana saya di bulan Desember untuk berhemat-hemat ria. Yuk, kita hemat. Oiaaa... jangan cuma hemat uang namun hemat energy juga perlu kita coba. Karena attitude kita lah ternyata yang menyebabkan kita sulit mengatur sesuatu.




Read On >>>

Selasa, 01 Desember 2015

Sejauh mana kita memperhatikan lingkungan?

source : google


Pertanyaan itu sering sekali muncul dibenak saya akhir-akhir ini. Terkadang berpikir boro-boro perhatiin lingkungan, diri sendiri juga belum diperhatiin dengan bener. Yah, itu mindset yang salah tapi lumrah kok.Tapi jangan keliru, karena secara otomatis dengan kita memperhatikan lingkungan, kita juga telah memperhatikan diri sendiri. Bagaimana tidak ? Contohnya, ketika kita memperhatikan suasana kamar (dari yang paling dekat dengan kita), lirik tempat sampah bersih alias tidak ada sampah berserakan dikamar otomatis kita jadi nyaman dan betah dikamar. Bener atau betul ?
Nah, Itu baru contoh kecilnya. Untuk hal yang besar mari kita rencanakan mulai dari sekarang. Untuk memulai rencana tersebut, mari kita cek apa saja yang kita butuhkan.

1.       Niat yang kuat
Ini adalah hal dasar yang kita butuhkan untuk memulai sesuatu dan pastikanlah bahwa yang akan kita jalani memang sudah menjadi niat kita dari awal untuk bisa berkontribusi aktif pada hal tertentu. Tentunya dengan niat yang baik juga kita berkecimpung pada bidang pemerhati lingkunga. Sehingga segala aktivitas demi aktivitas yang kita lakukan pasti akan dilakukan dengan senang hati kita lakukan.

2.       Mulai mencari wadah
Zaman sekarang sudah banyak sekali komunitas-komunitas yang  terkait bidang Lingkungan. Mungkin sudah sering mendengar tentang ACT (Aksi Cepat Tanggap) . Dengan visi untuk “Menjadi organisasi kemanusiaan global professional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik “. Nah tipe-tipe komunitas ini sangat pas untuk kita ber”act” dalam bidang social.
Kemudian, ada juga nih tipe komunitas yang memang bergerak dibidang riset lingkungan. Salah satunya Eco-G (Ecosystem Guard). Kebetulan sekali saya adalah member offline dari Eco G. Fokus pada komunitas ini adalah “organisasi yang bergerak di bidang pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian dan edukasi” . Cocok untuk para mahasiswa yang memang domisili nya di Bandung untuk mengikuti komunitas ini. Karena selain belajar tentang riset kita juga akan belajar tentang problem solving dilingkungan masyarakat.



3.      Siapkan Mental
Setelah kita gabung dengan komunitas tertentu. Maka selanjutnya adalah siapkan mental kita untuk siap menerima panggilan social dan juga konsisten didalam nya untuk terus berbagi dan menebar manfaat dengan sesame juga lingkungan. Atau pun jika kita tidak ikut dalam komunitas tertentu terus beri dukungan pada komunitas itu baik materi ataupun doa.

Untuk yang belum bergerak ayo mulai bergerak, kalau bukan sekarang kapan lagi.






Read On >>>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Header Background Designed by Freepik