source : google
Saya dengan 4 teman saya mempunyai projek untuk melakukan
bisnis. Berawal tahun 2013 dimana kami ikut lomba enterprenuer. Hingga saat ini
label produk tersebut terpampang rapih dalam sebuah rencana besar. Yaa...
sejauh ini baru rencana. Bagaimana peluang kami mampu merealisasikan rencana
tersebut ? Mari kita bermain angka untuk mengetahui peluang tersebut.
Di tahun 2013, saya memiliki ekspektasi kuat tentang brand
enterprenuer saya. Kuat disini maksudnya bagus. Jika, ekspektasi = peluang * variabel acak, maka dalam konteks ini saya berpikir bahwa peluang yang saya miliki mendekati
1 karena ketika lomba belum ada brand yang mengusung permasalahan terkait demand and
supply sebagai dasar permasalahan ekonomi dan hal ini menjadi point plus untuk
brand kami. Kemudian, dengan variabel acak dimana saya memberi angka pada
variabel “kerja keras”. Hal ini saya dapatkan karena kami melakukan segala
kebutuhan lomba dengan sangat matang dan 100%.
Sehingga saya rasa variabel “kerja keras” tersebut menjadi poin plus
lainnya. Dari penjabaran diatas, diketahui bahwa pada akhirnya ekspektasi saya
mendekati nilai tinggi ( 1*nilai tinggi). Dengan berbekal ekspektasi dan
gambaran demikian, kami maju pada kompetisi yang sudah kami tunggu-tunggu.
Hasilnya, fantastik !!! Kami meraih juara 1 lomba enterprenuership tingkat
fakultas.
source : google
Kemudian, selanjutnya saya akan menghitung peluang
bisnis dari brand saya akan berjalan ditahun selanjutnya. Hmmmm, ada beberapa
concern dari saya, mungkin akan saya diskusikan dibawah ini :
Seiring berjalannya waktu, peluang brand saya berjaya
terlihat semakin surut. Saya tidak memiliki ekpektasi terlalu tinggi untuk pencapaian
selanjutnya karena kami memasuki tahap uji coba manajemen. Ya saya menamai fase
ini sebagai Uji Coba Manajemen. Fase dimana orang-orang didalam brand saya
dinilai keaktifannya dan loyalitasnya. Peluang brand saya untuk bertahan adalah
sekitar 50%. Nilai ini ditaksir dari setengah manajemen memang sudah memiliki
kesibukan dan sulit untuk dilakukan komunikasi intens.
Tidak berakhir disitu, kemudian dari segi partnership. Saya
sudah kontak bagian percetakan untuk bersiap dengan orderan brand kami. Namun,
itu sudah lama sekali. Saya takut kepercayaan dari percetakan terhadap brand
kami luntur jadi peluang saya untuk diterima oleh percetakan jika saya menghubungi
mereka lagi adalah sekita 70%, karena saya anggap mereka masih mau menerima
orderan dengan pertimbangan masih memperhatikan keuntungan.
Selanjutnya modal, saya siap secara modal baik itu mental
dan material. saya siap untuk berkomitmen pada brand dalam kacamata mental.
Untuk material, saya akan sinkronasi antara cost , alat dan bahan. Setelah saya
taksir kisaran peluangnya adalah 80%.
Semua hal yang saya perlukan sudah siap untuk kembali
mengepakan sayap pada brand enterpreneur ini yaitu : resource, partnership dan
modal. P(Sukses) = P(Resource) dan P(Partnership) dan P(Modal). Sehingga,
P(Sukses) = 0.5 x 0.7 x 0.8, maka P(Sukses) = 0.28. Jadi karena peluang saya
kecil untuk membangun brand ini saya perlu memperkuat sisi yang kurang atau
move on ke brand lain nya. Yaaa itu lah pilihan....
Pelajarannya adalah kita perlu melihat peluang bisnis
kita akan tumbuh. Sehingga mengetahui tantangan-tantangan yang ada. Dan mampu
bertahan walau adanya kompetisi.
The Borgata Hotel Casino and Spa
BalasHapusThe 순천 출장마사지 Borgata Hotel Casino & 아산 출장샵 Spa is Atlantic City's premier 청주 출장마사지 integrated resort destination. It offers a full-service 경상북도 출장마사지 spa, 4 bars, a 경산 출장샵 24-hour casino, a spa centre,